Kamis, 14 Agustus 2008

Pendapat Orang Tentang Kita

Anda tidak berhutang apapun pada orang yang tidak percaya pada impian Anda, seliar apapun impian itu. Tanggung jawab terbesar justru untuk mewujudkan apa yang Anda percaya. Boleh saja siapapun mengatakan apapun yang bertentangan dengan keyakinan kita, itu hak mereka. Jangan dihalangi.

Hak kita adalah menjalani hidup sesuai dengan apa yang kita percaya, apa yang menjadi tujuan tertinggi hidup kita. Kita harus terus bertanya mengapa Tuhan menciptakan manusia seunik kita, bukan mengapa ada orang yang mengatakan ini itu tentang apa yang kita lakukan.

Kita tidak boleh kehilangan harapan. Para pengejar mimpi boleh kehilangan apapun, tapi tidak boleh kehilangan fokusnya memburu impian.

Beberapa orang mulai mengejek apa saja yang kita lakukan, dan biasanya jumlahnya semakin banyak. Itu karena mereka sehat logikanya. Sangat sehat: sehingga malah menafikan hadirnya keajaiban dari Yang Tak Terbatas. Apakah mereka salah? Tidak sama sekali: mereka benar karena memang pikirannya membenarkan itu.

Apakah Anda benar? Apakah saya benar? Tentu saja saya benar, menurut saya. Tapi saya tak punya waktu berdebat, saya tak punya waktu membuat press release bahwa saya benar, saya sibuk dengan mimpi saya. Jikapun orang seluruh dunia menganggap apa yang saya lakukan sia-sia dan tidak berarti: langkah saya takkan surut satu milipun.

Saya mencintai teman-teman saya yang hobinya menganggap saya aneh. Mungkin saja mereka benar, tapi apa untungnya jadi makhluk Tuhan jika tidak aneh alias biasa-biasa saja? Jika menyangkut satu keyakinan: kadang Anda hanya perlu percaya dan terus melangkah. Anda tidak bisa melarang siapapun mentertawai Anda. Tutup saja telinga dan teruslah melangkah.

Biarlah Tuhan yang akan menuntun jalan kita...


(Tulisan ini dikutip dari Bab 4 Buku Jualan Ide Segar)

Tidak ada komentar: