Minggu, 03 Agustus 2008

Ide Itu Milik Semua Orang




Budiman Hakim
Executive Creative Director MACS 909
Penulis Buku Terlaris Lanturan Tapi Relevan & Ngobrolin Iklan Yuk!

Janganlah mencurigai bahwa Arief Budiman sedang berpromosi tentang dirinya atau lagi jual kecap tentang Petakumpetnya. Dari namanya saja kita tau bahwa pengarang buku ini adalah seorang yang Arief dan Budiman. Dan sebagai penyandang nama yang sama, Budiman, saya yakin sekali bahwa apa yang disampaikannya dalam buku ini adalah sesuatu keinginan berbagi yang tulus kepada kita semua yang tertarik pada dunia advertising dengan segala seluk beluknya.

Menggunakan pengalaman sendiri sebagai ilustrasi adalah cara yang paling jujur dan bisa dipercaya. Karena pengarang menjalani sendiri semua perjalanan usahanya bersama Petakumpet hingga sukses seperti sekarang ini. Saya pun setiap kali mengadakan seminar atau workshop hampir selalu menampilkan contoh-contoh yang dibuat oleh perusahaan saya. Kenapa? Karena saya sangat mengerti secara detil pembuatan iklan itu, dari brief, strategi sampai proses penggalian ide dan akhirnya tayang di media. Coba kalau saya memakai contoh iklan yang dibuat oleh Ogilvy Mumbai? Apakah saya berani bercerita bagaimana proses idenya terlahir? Sok tau banget kan?

Buku ini seharusnya menyadarkan pembacanya bahwa Tuhan itu maha adil. Ide tidak hanya Dia berikan pada orang-orang pintar, tidak hanya dikasih ke para sarjana, tidak hanya ditawarkan ke orang kaya. Semua orang diberkahi oleh Tuhan dengan ide. Persoalannya adalah bagaimana kita membuat diri cukup peka untuk melihat ide itu. Kemampuan itulah yang harus selalu kita asah. Setelah ide itu diperoleh, kita perlu memikirkan bagaimana meramu ide itu sesuai dengan keinginan klien kemudian menjualnya dengan mahal. Kalau kita cukup peka? Wah bersiap-siaplah menjadi orang kaya.

Seorang teman saya pernah berkata ‘Einstein yang jenius itu ternyata belum menggunakan separuh dari kemampuan otaknya.’ Nah loh? Kalau Einstein aja baru segitu, baru berapa persenkah kita memanfaatkan otak kita?

Arief Budiman telah memaparkan pengalamannya di buku ini. Banyak yang telah diperolehnya tapi lebih banyak lagi yang masih dikejarnya. Orang pintar sering mengatakan ‘Belajarlah dari pengalaman’. Sementara orang cerdas selalu mempercayai ‘Belajarlah dari pengalaman orang lain.’

Dan kesempatan itu sudah terbuka bukan?


(Image Om BUd minjem dari http://www.macs909.com/mac909site/master.html)

1 komentar:

Dwiputra Riristanto M mengatakan...

Om... sy boleh mosting judul&isinya ya Om.."

thanks sblmnya.