Selasa, 05 Agustus 2008

Dari Book Launching


Berebut jeruk berhadiah buku baru

Para pemenang lomba rebutan jeruk

Bukan sebuah launching biasa...

Sepeda berkronjot berisi jeruk segar

Parkir dulu kronjotnya

Kenapa hadirin gelap-gelapan ya?

Daripada ngeri kegelapan, mending presentasi.

Ballroom Melia Purosani Hotel, 2 Agustus 2008. Tepat jam 15.00 WIB saat moderator mengakhiri sesi tanya jawab seminar Pinasthika yang melibatkan 2 pembicara: Ayuman Achyadi (Carat) dan Janoe Arijanto (Dentsu).

MC mengumumkan lampu ruang semniar akan segera dimatikan karena selanjutnya adalah launching Buku Jualan Ide Segar-nya Arief Budiman. Memang seperti itu skenarionya: hanya ada penerangan dari giant screen kanan dan kiri yang bertuliskan: Bukan sebuah launching biasa.

Dan... petttt! Tak disangka-sangka, lampu padam semuanya. Hadirin tenang saja mengira ini bagian dari skenario. Tapi ini beneran! Listriknya mati beneran! Dan panitia ribut mencari sumbernya. MC segera mengambil alih dan meminta break sebentar untuk coffee break. Lha, lalu dimana penulis buku ini? Dia nampak tenang senyam senyum sambil naik di sadel sepeda bergaya bak penjual jeruk beneran.

Tuhan nampaknya sedang menguji. Dalam bukunya, Arief menuliskan tips bagaimana prsentasi di depan 100 orang tetap dahsyat ketika tiba-tiba listrik mati, LCD proyektor mati dan mikrofon mati. Dan kini yang seperti itu terjadi: pas di launching bukunya! So, dia hanya menunggu sambil berfikir caranya presentasi - sekali lagi - di tengah kegelapan.

Tapi 10 menit kemudian, listrik bisa tersambung kembali. Tak jadi bikin dark presentation: kembali ke skenario awal. Dengan diterangi follow spot, sepeda dengan keronjot berisi buah jeruk segar itupun dikayuh melewati peserta seminar yang keheranan melihat sepeda bisa masuk hotel. Dan berhenti tepat di depan ring tinju: sang penulis pun memulai presentasinya.

Presentasi berlangsung dalam nuansa temaram, dengan 2 giant screen di kanan kiri berisi materi dan screen utama kamera yang mengarah ke presenter. Trik presentasi dalam gelap harus ditempuh karena ada masalah mengenai ketajaman di LCD proyektor: supaya gambar bisa dipancarkan lebih tajam. Kurang lebih 30 menit presentasi berlangsung seru, diselingi tawa hadirin saat lelucon meledak atau keheningan saat moment tertentu mengubah kata-kata menjadi mistis.

Ada 5 buku yang dibagikan gratis. Yang pertama diperoleh seorang wanita yang bertanya pertama kali, keberaniannya berarti satu buku gratis. Buku kedua dibeli peserta yang lain seharga 20 ribu, dimana uangnya pun diberikannya ke penonton yang lain. 3 buku lainnya didapat dengan memilih 3 diantara 75-an buah jeruk dengan tanda khusus, audienspun berebut.

Jerukpun habis diserbu. Sang penulis mengambil sepedanya untuk pergi meninggalkan audiens yang masih terpaku. Datangnya bersepeda, pulangnyapun bersepeda. Ternyata memang harus, karena sepedanya pinjaman.

Demikianlah sebuah launching buku yang diharap mampu memberikan suntikan kreativitas baru. Bukan launching yang gegap gempita dan besar budgetnya. Ini hanyalah launching buku - yang dengan kreativitas - bisa menjadi lebih dari sekedar biasa.

Tidak ada komentar: